Desain interior memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan suasana nyaman dan harmonis sebuah ruang. Setiap detail, mulai dari ukuran ruang, tata letak furnitur, pemilahan warna memiliki dampak besar pada atamosfer sebuah ruang. Bahkan, hal ini juga berdampak pada perasaan dan pengalaman kita sehari-hari. Sayangnya, banyak dari kita yang sering kali melakukan kesalahan dalam mendesain interior rumah kita sendiri. Kesalahan-kesalahan ini bisa membuat ruang yang seharusnya menjadi tempat paling nyaman malah terasa tidak sesuai harapan. Berikut ini adalah 5 kesalahan umum dalam desain interior yang sering terjadi yang akan kita bahas berikut dengan solusinya.
1. Mengabaikan Skala dan Proporsi
Kesalahan dalam mengukur atau mempertimbangkan skala dan proporsi ruang serta furnitur adalah faktor utama yang membuat desain interior tidak optimal. Furnitur yang tidak proporsional dengan ruang dapat membuat ruangan terlihat tidak seimbang atau asimetris. Ketika elemen-elemen dalam ruangan tidak seimbang atau tidak sesuai dengan ukuran keseluruhan, hasilnya bisa jadi kurang memuaskan. Ruang yang terlalu penuh atau terlalu kosong karena kesalahan dalam proporsi dapat mengurangi kenyamanan penghuni ruangan. Untuk itu, agar hal seperti ini tidak terjadi, penting untuk memperhatikan ukuran dan perbandingan setiap elemen sebelum membeli atau menempatkan furnitur dalam ruangan.
Sebelum membeli furnitur baru, coba ukur secara akurat berapa panjang, lebar dan tingginya. Atau kamu juga bisa mencoba dengan membuat penataan sementara dengan menggunakan karton atau benda lain yang bisa diatur agar mendekati ukuran furnitur yang sebenarnya. Ini dapat memberikan gambaran lebih baik tentang bagaimana skala dan proporsi furnitur tersebut berinteraksi dengan ruangan. Dengan memperhatikan skala dan proporsi secara hati-hati, kita bisa menghindari kesalahan umum dalam desain interior dan menciptakan ruang yang lebih seimbang, nyaman, dan estetis.
2. Pencahayaan yang Tidak Memadai
Dalam desain interior, pencahayaan memiliki peran krusial dalam menciptakan atmosfer yang nyaman dan memaksimalkan fungsi ruang. Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah kurang memperhatikan pencahayaan yang memadai, baik dari sumber buatan maupun alami. Pencahayaan yang tidak memadai dapat mengakibatkan ruangan terasa gelap dan kurang nyaman untuk beraktivitas. Di sisi lain, pencahayaan yang terlalu terang bisa membuat suasana menjadi tidak menyenangkan. Oleh karena itu, penting untuk merencanakan pencahayaan yang terintegrasi dan seimbang.
Sebagai contoh, dalam ruang tamu yang memiliki jendela besar menghadap ke taman belakang, manfaatkan cahaya alami dengan menempatkan furnitur secara strategis yang tidak menghalangi cahaya masuk. Gunakan juga lampu langit-langit yang dapat diatur intensitasnya untuk memberikan pencahayaan umum yang cukup. Selain itu, tambahkan lampu meja atau lampu dinding sebagai pencahayaan tambahan yang bisa diatur sesuai kebutuhan. Dengan cara ini, kita tidak hanya menciptakan ruang yang terang dan nyaman sepanjang hari, tetapi juga memanfaatkan keindahan alam sebagai elemen desain yang menambah kehangatan dan keseimbangan dalam ruang tersebut.
3. Warna yang Tidak Serasi
Warna memainkan peran penting dalam menciptakan suasana dan karakter dalam desain interior. Pilihan warna yang tepat dapat membuat ruangan terasa nyaman dan menyenangkan, sementara warna yang tidak serasi bisa membuat keseluruhan tampilan ruangan menjadi tidak harmonis. Inilah mengapa penting untuk memperhatikan beberapa hal dalam memilih skema warna. Gunakan skema warna yang harmonis. Pilih palet warna yang saling melengkapi dan konsisten di seluruh ruangan. Skema warna yang harmonis bisa berupa monokromatik (berbagai nada dari satu warna dasar), analogus (warna-warna bersebelahan di roda warna), atau komplementer (warna-warna yang berlawanan di roda warna, namun digunakan secara seimbang).
Selain itu, coba pertimbangkan psikologi warna. Setiap warna memiliki efek psikologis yang berbeda. Sebelum memilih warna, pertimbangkan suasana hati atau nuansa emosional yang ingin kamu ciptakan dalam ruangan tersebut. Misalnya, warna biru memberikan rasa tenang dan damai, sementara warna merah mungkin lebih cocok untuk menambah energi dan kehangatan. Pilihlah dengan bijak. Setelah memilih, lakukan uji coba. Jangan langsung menerapkan warna pada dinding dengan ukuran yang luas. Uji terlebih dahulu warna yang dipilih pada area kecil di ruangan. Perhatikan bagaimana warna tersebut terlihat dalam berbagai kondisi pencahayaan yang berbeda, baik saat siang maupun malam hari. Ini akan membantu kita memastikan bahwa warna yang dipilih akan terlihat sesuai dengan yang diharapkan.
Nah, dengan memperhatikan skema warna yang harmonis, psikologi warna, dan melakukan uji coba sebelumnya, kita bisa menghindari kesalahan umum terkait pemilihan warna dalam desain interior. Hasilnya adalah ruangan yang terasa lebih seimbang, menyenangkan, dan mencerminkan preferensi serta kepribadian dengan lebih baik.
4. Tidak Memperhatikan Fungsi
Ketika mendesain ruang interior, sering kali terjadi kesalahan dengan hanya mempertimbangkan aspek visual dan mengabaikan fungsi ruangan. Desain yang hanya fokus pada aspek visual tanpa mempertimbangkan kebutuhan dan aktivitas yang sebenarnya akan dilakukan dalam ruang tersebut bisa mengakibatkan penggunaan ruang yang tidak efektif atau bahkan tidak nyaman. Perlu diingat, setiap ruangan memiliki tujuan dan fungsi yang berbeda. Misalnya, ruang keluarga seharusnya nyaman untuk berkumpul dan bersantai bersama keluarga atau tamu. Sebaliknya, ruang kerja di rumah perlu didesain sedemikian rupa untuk mendukung produktivitas dan konsentrasi. Ketika fungsi-fungsi ini tidak dipertimbangkan dengan baik, bisa saja ruang tersebut tidak memenuhi kebutuhan penghuninya dengan baik.
Bayangkan sebuah ruang tamu dengan furnitur yang cantik dan dekorasi yang indah, tetapi tidak ada tempat duduk yang nyaman atau meja untuk meletakkan minuman. Hal ini tentu akan membuat tamu merasa tidak nyaman saat berkunjung, karena tidak ada tempat untuk duduk yang memungkinkan interaksi yang nyaman. Solusinya adalah dengan memilih furnitur yang ergonomis dan fungsional, serta menyediakan ruang kosong yang cukup untuk bergerak di sekitar ruangan.
Dalam desain interior yang baik, aspek visual harus selalu diimbangi dengan pemikiran tentang bagaimana ruang akan digunakan sehari-hari. Dengan memperhatikan fungsi-fungsi yang diinginkan dan memilih elemen desain yang sesuai, kita dapat menciptakan ruang yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga fungsional dan nyaman untuk penghuninya.
5. Mengabaikan Detail Dekoratif
Mengabaikan detail dekoratif dalam desain interior, tentunya dapat mengurangi karakter dan kenyamanan ruangan secara signifikan. Detail ini termasuk pemilihan benda hias, tekstur, pola, dan warna yang digunakan dalam ruang. Meskipun terlihat sepele, detail dekoratif ini memiliki peran penting dalam menambahkan karakter dan merancang nuansa keseluruhan ruang. Detail dekoratif tidak hanya berfungsi untuk meningkatkan estetika ruang, tetapi juga untuk memberikan kedalaman visual dan mengekspresikan kepribadian penghuninya. Tanpa perhatian yang cukup terhadap detail dekoratif ini, ruang bisa terasa datar dan kurang menarik, meskipun desain dasarnya mungkin kuat.
Sebagai contoh, sebuah ruang tamu dengan furnitur modern yang elegan dan dinding netral yang bersih. Tapi tidak ada benda hias seperti bantal, karpet dengan motif menarik, atau lukisan yang menarik perhatian, ruangan tersebut mungkin terasa kosong dan kurang bersemangat. Penggunaan detail seperti bingkai foto, tanaman hias, atau bahkan lampu gantung yang artistik dapat membuat perbedaan besar dalam keseluruhan atmosfer ruang.
Nah, itulah 5 kesalahan umum dalam desain interior yang sering terjadi dan pastinya perlu kita hindari. Jangan sampai lupa ya !
Salam,
MinKabs
